Thursday, September 27, 2007
Job 17
1 Ajalku sudah dekat, hampir putuslah napasku;
hanyalah kuburan yang tinggal bagiku.
2 Orang menjadikan aku bahan ejekan;
kulihat betapa mereka melontarkan sindiran.
3 Aku ini jujur, ya Allah. Percayalah padaku!
Siapa lagi yang dapat menyokong perkataanku?
4 Kaututup hati mereka sehingga tak mengerti;
jangan sampai mereka menundukkan aku kini.
5 Menurut pepatah, siapa mengadukan teman demi keuntungan,
anak-anaknya sendiri akan menerima pembalasan.
6 Kini aku disindir dengan pepatah itu;
mereka datang untuk meludahi mukaku.
7 Mataku kabur karena dukacita;
seluruh tubuhku kurus merana.
8 Orang yang saleh, terkejut dan heran;
orang yang tak bersalah, menganggap aku tidak bertuhan.
9 Orang yang baik dan yang tidak bersalah,
makin yakin cara hidupnya berkenan kepada Allah.
10 Tapi seandainya kamu semua datang ke mari,
tak seorang bijaksana pun yang akan kudapati.
11 Hari-hariku telah lalu, gagallah segala rencanaku;
hilang pula semua cita-cita hatiku.
12 Tetapi sahabat-sahabatku berkata,
'Malam itu siang dan terang hampir tiba.' Namun aku tahu dalam hatiku bahwa tetap gelaplah keadaanku.
13 Hanya dunia mautlah yang kuharapkan,
di sanalah aku akan tidur dalam kegelapan.
14 Kuburku kunamakan "Ayahku",
dan cacing-cacing pemakan tubuhku kusebut "Ibu" dan "Saudara perempuanku".
15 Di manakah harapan bagiku;
siapa melihat adanya bahagia untukku?
16 Apabila aku turun ke dunia orang mati,
aku tidak mempunyai harapan lagi."
I just discovered that Job 17 reads excellently in the Malay language. My spirit is broken; my days are extinct; the graveyard is ready for me ...
pearlie
Picture by Craig Birrell
Indonesian Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS)
Copyright Lembaga Alkitab Indonesia (Indonesian Bible Society), 1994.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
That is wonderful. It reminds me of how the Dutch people describe things in English.
ReplyDelete